"Sesungguhnya Allah Akan Mengangkat Derajat Orang Yang Beriman dan Memiliki Ilmu Pengetahuan Beberapa Derajat"

Selasa, 20 Desember 2016

Pergerakan Muhammadiyah

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN
(Sarana Penegak Agama Islam)
Oleh : Aby Quhava Ahda Al-Banjary


Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah islam amar ma'ruf nahi mungkar belum banyak difahami secara mendalam oleh masyarakat bahkan oleh warga Muhammadiyah sendiri. Sebagian ada yang menganggap Muhammadiyah sebagai agama, sehingga sering dahulu didengar ada seorang ayah yang berpesan dengan anak perempuannya bahwa jika nanti ia akan menikah, maka harus dengan orang islam, asal jangan pilih orang Muhammadiyah. Muhammadiyah seolah dianggap agama baru karena diawal kemunculannya gerakan yang dilakukan tidak sama dengan apa yang dilakukan atau di amalkan oleh orang kebanyakan. Ada juga yang mengatakan bahwa kita itu harus mengikuti Al-Quran dan Sunnah yang shahih sebagai pedoman hidup baik terkait akidah, ibadah maupun muamalah, oleh sebab itu mengikuti himpunan putusan tarjih dianggap tidak mengikuti dua sumber ajaran islam utama tersebut.

Minggu, 18 Desember 2016

pengkaderan Muhammadiyah

KRISIS KADER
(Bagian Petama)

Oleh Abu Quhava Ahda Al- Banjary



Krisis kader tampaknya menjadi kekhawatiran yang dirasakan oleh hampir semua pimpinan daerah muhammadiyah di Kalimantan selatan, atau mungkin menjadi momok dalam skala nasional. Kader memang memegang peran penting untuk melanjutkan gerak langkah persyarikatan (baca:muhammadiyah), sebab tidak mungkin sebuah organisasi besar seperti Muhammadiyah dapat berjalan jika tidak memiliki penerus perjuangan, yakni para kader.
Di beberapa tempat bahkan anak para pimpinan Muhammadiyah sendiri tampak enggan berkecimpung dalam organisasi yang digeluti orang tuanya, sehingga sering muncul tanggapan sinis : " Anaknya pimpinan Muhammadiyah saja tidak ikut kegiatan di Muhammadiyah".
Pengkaderan muncul dari kegiatan, ketika tidak ada kegiatan maka akan sangat sulit melahirkan kader, akan tetapi ketika telah banyak kegiatan yang dilakukan maka akan lebih mudah menghasilkan kader. Muhammadiyah sebagai gerakan besar dan di dalamnya ada organisasi otonom (ortom) seharusnya cukup mudah menghasilkan kader, karena setiap ortom yang dimiliki Muhammadiyah memungkinkan melakukan kegiatan yang dapat disesuaikan dengan tingkatan dan latarbelakang  setiap orang yang ada di masyarakat. Pada usia remaja/pelajar ada Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), di kalangan Mahasiswa ada ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), di kalangan Pemuda ada Pemuda Muhammadiyah, di kalangan pemudi ada Nasyiatul 'Aisyiah (NA), untuk para ibu ada Aisyiah,  serta bagi yang hobi beladiri ada Tapak Suci (TS) yang bisa membawahi, dan yang menyukai kegiatan kepanduan ada Hizbul Wathan (HW) yang bisa menaungi. Belum lagi amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang jumlahnya tidak sedikit seharusnya juga bisa menjadi pencetak kader-kader Muhammadiyah. Dengan demikian mengapa masih sulit menghasilan kader?.

Rabu, 26 Oktober 2016

MUSABAQAH SANTRI

SIAP GELAR MUSABAQAH ANTAR SANTRI


Pondok Pesantren Nurul Amin kembali mempersiapkan diri untuk kegiatan Musabaqah (perlombaan) antar santrinya, agenda tahunan ini merupakan salah satu bagian program kerja organisasi santri yang dikenal dengan nama OPPNA. Acara ini juga telah masuk (terintegrasi) dalam kalender akademik ponpes.
Dalam kegiatan yang rencananya digelar pada tanggal 10-15 November 2016 ini kembali memperlombakan berbagai cabang di antaranya pidato tiga bahasa, tahfizh, kaligrafi (khot),kalamul 'arabi  wal inzilizi, Telling story dalam bahasa arab dan inggris, hadist  arbain, kerajinan tangan serta tapak suci.
Cabang-cabang lomba yang dilombakan diharapkan mampu mencetak santri yang nantinya mampu mewakili Ponpes Nurul Amin dalam berbagai kegiatan lomba baik di cabang seni maupun olahraga. Sebagaimana diketahui nurul amin berhasil mengirimkan santri terbanyak dalam kegiatan pecan olahraga dan seni antar pondok pesantren tingkat wilayah Kalimantan selatan, bahkan dua orang santri berhasil mewakili Kal-Sel pada ajang yang sama di tingkat Nasional yang digelar di Provinsi Banten.

Pada akhir bulan oktober ini panitia tengah bersiap dengan segenap kemampuan agar acara berjalan lancar, bahkan seleksi untuk lomba tapak suci sudah digelar sejak tanggal 16 Oktober yang lalu.

Rabu, 05 Oktober 2016

KEMERIAHAN MUSCAB KE-12

Seluruh santri dan asatidz Ponpes Nurul Amin Ambil bagian dalam kegiatan pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) Muhamamdiyah Alabio ke-12 yang dihelat pada Minggu 02 oktober 2016. Setidaknya ada 2 (dua) kegiatan besar dalam mengisi pembukaan muscab kali ini para santri menunjukkan kebolehannya, yakni dalam seni beladiri dan seni peran atau akting.

Dalam seni beladiri para santri menampilkan kepiawaian mereka dalam peragaan jurus-jurus pencak silat di bawah bendera Tapak Suci Putra muhammadiyah, bahkan para pelatih yang terdiri dari Mukhlis, Masruni dan Rismayadi ikut ambil bagian dalam atraksi tersebut. Adapun dalam seni peran, kegiatan yang dipandu langsung oleh Ust. Abdurrohim dan Ust. Kholid Asy'ari menampilkan drama tentang sejarah KH. Jafri Umar, tokoh utama pencetus berdirinya Muhamamdiyah di Alabio.


muscab alabio

ALABIO GELAR MUSCAB BERSAMA KE- 12




Cabang Muhammadiyah Alabio baru saja melaksanakan kegiatan Musyawarah Cabang gabungan dengan mengambil tema " Gerakan Pencerahan Menuju Masyarakat Hulu Sungai Utara yang berkemajuan". Kegiatan yang dilaksanakan Ahad 01 Muharram 1438 H / 02 Oktober 2016 ini mengambil tempat di komplek perguruan Muhammadiyah Mu'allimin berlangsung semarak. Kegiatan ini di hadiri oleh Pimpinan Muhammadiyah tingkat daerah serta pimpinan Cabang di lingkungan Hulu Sungai Utara, undangan dan warga serta simpatisan Muhammadiyah. Kegiatan pembukaan Musyawarah cabang di awali dengan pawai Ta'aruf yang diikiti oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah dan Aisyiah yang terdiri dari TK, SD, SMP, Mts, Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren, 3 (tiga) Kesatuan Drum Band dan Anggota Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Selasa, 27 September 2016

Manajemen


MANAJEMEN DALAM SEGALA HAL

Dalam manajemen ada istilah yang dikenal dengan POAC. Istilah POAC merupakan akronim dari Planing, Organizing, Actuating, dan Controlling. Untuk mencapai sebuah tujuan diperlukan manajemen yang baik, sedangkan manjamen akan baik hanya terwujud jika didahului dengan perencanaan (planing) yang baik, dengan planing yang baik pun tidak akan bermanfaat jika tidak ada kerja sama pada bagain-bagian yang terpisah untuk mencapai tujuan yang diinginkan (organizing), semua yang direncanakan harus ditentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan menentukan siapa yang mengerjakan ini? Atau tugas ini menjadi tanggung jawab siapa? Yang merupakan tindak lanjut dari rencana. Selanjutnya setelah ada rencana dan pengorganisasian yang baik maka waktunya untuk aktualisasi atau pelaksanaan (Actuating). Semua rencana dan pengorganisasian tidak akan menghasilkan apa-apa karena semua masih berupa konsep, konsep hanya akan menunjukkan hasil ketika telah memasuki tahap pelaksanaan. Ketika telah dilaksanakan pun bukan berarti tugas dalam manajemen berakhir, masih ada pengawasan dan evaluasi. Apakah apa yang direncakan telah benar, apakah organiasinya telah berjalan atau malah sebagian menjadi tumpang tindih. Apakah semua yang disusun setelah dilaksanakan benar-benar berhasil mencapai tujuan yang diinginkan? jika tidak, maka dilakukanlah evaluasi. Evaluasi menjadi koreksi terhadap hasil yang diperoleh, jika gagal maka dilihat kembali apa yang menyebabkan kegagalannya, jika telah berhasil mencapai yang dicita-citakan maka terus dipertahankan dan dikembangkan agar lebih baik lagi.

Setiap orang perlu mengerti tentang manajemen. Karena segalanya sesuatu memerlukan keteraturan, jika tidak teratur maka akan terjadi kekacauan. Untuk meminimalisir atau menghindari kekacauan itu diperlukan kecerdasan dalam bidang manajemen.   

Senin, 19 September 2016

JANGAN PACARAN!

MASIH PACARAN???
Jadikan S.A.H (Sudahi atau Halalkan)
Oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary




Budaya pacaran dianggap hal yang biasa oleh sebagian besar orang, terlebih saat ini dunia intertaintment seolah mengajarkan agar setiap orang, bahkan anak bau kencur sekalipun untuk menjalin hubungan yang mengatasnamakan cinta yang biasa disebut pacaran.

Minggu, 18 September 2016

Silaturrahim LP3M / ITMAM

SILATURRAHIM LP3M DENGAN PONPES NURUL AMIN
DAN WARGA MUHAMMADIYAH HSU

 KH. Yunus Muhammadi (Ketua LP3M PP Muhammadiyah )dan KH. Ahmad Hadi Abwa ( Direktur Ponpes Nurul Amin)


Bertempat di aula pondok pesantren Nurul Amin kegiatan silaturrahim Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP3M) dengan pimpinan dan warga Muhammadiyah di lingkungan PDM Hulu Sungai Utara berlangsung cukup khidmat. Ketua LP3M yang hadir KH. Yunus Muhammadi yang juga merupakan ketua ITMAM ( Ittihadul Ma'aahid Al- Muhammadiyah) sekaligus Mudir Ponpes Imam Syuhodo Jawa Tengah menyatakan bahwa lembaga Pondok pesantren merupakan lembaga yang ideal yang mampu mencetak kader-kader persyarikatan di masa depan, selain itu ponpes juga mampu menghasilkan insan yang berkualitas baik dalam ilmu dunia maupun ilmu agama (akhirat). Beliau juga menyatakan bahwa sebagian besar pondok pesantren Muhammadiyah sedang berusaha untuk maju dan bersaing dengan pondok-pondok lain, untuk mencapai setidaknya da beberapa hal yang harus diperhatikan di antaranya terkait struktur organisasi dan kurikulum. Pondok pesantren harus melakukan reformasi kalau perlu malah melakukan revolusi agar mampu menjadi lembaga yang berkualitas.

Selasa, 13 September 2016

IBADAH QURBAN DI MA'HAD NA

SEMANGAT BERQURBAN DI PONPES NURUL AMIN MUHAMMADIYAH ALABIO
"Refleksi Ketundukan Ibrahim As serta membumikan semangat Gawi Sabumi"

Rabu (14/9), santri Pondok Pesantren Nurul Amin Bahu membahu dalam kegiatan penyembelihan hewan Qurban. Satu ekor sapi dari shahibul qurban sengaja diserahkan kepada ponpes Nurul Amin agar ibadah qurban dapat dilaksanakan secara mandiri dan disaksikan oleh para santri. Meskipun tidak dilaksanakan di tanggal 10 Dzulhijjah, pelaksanaan ibadah qurban di hari tasyrik ini masih sangat berkesan dan tak kehilangan auranya.
Kegiatan ibadah qurban yang dilaksanakan tahun ini cukup spesial mengingat pada tahun sebelumnya para santri diliburkan dan menyaksikan prosesi ibadah qurban di kampungnya masing-masing, namun tahun ini santri diminta berhadir pada pelaksanaan ibadah qurban meskipun juga diizinkan libur saat pelaksanaan hari raya Idul Adha. Kegiatan ini sendiri mengembalikan semarak pelaksanaan ibadah qurban  yang pernah dilaksanakan beberapa tahun lalu, selain itu dalam kegiatan kali ini seluruh santri dan sebagian Ustadz terlibat langsung dalam setiap kegiatan, diharapkan kegiatan kali menjadi pembelajaran berharga bagi para santri agar mengerti setiap tahapan pelaksanaan ibadah qurban tertuatama terkait tatacara penyembelihan sesuai syariat islam serta mengembangkan budaya gotong royong dalam pengelolaan daging qurban.
Para  santri yang terlibat dalam kegiatan kali ini mengaku senang  dengan kegiatan ini dan berharap momen seperti berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.

Senin, 12 September 2016

Ibadah Qurban


MANAGEMENT PENGELOLAAN IBADAH SOSIAL
"Menghindari Mudarat meraih Manfaat"
 oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Ibadah Qurban menjadi rutinitas sebagian besar kaum muslimin yang memiliki kelebihan harta di tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah, bahkan sebagian mustad'afin pun tetap semangat untuk berkurban di tengah keterbatasan. Ibadah yang meneladani Nabi Ibrahim dan Ismail ini merupakan perwujudan kecintaan yang amat tinggi kepada yang sepantasnya mendapatkan cinta yakni Allah SWT dan juga bentuk kecintaan kepada sesama dalam bentuk ibadah sosial yang imbasnya dirasakan masyarakat secara luas.
Shahibul Qurban seyogyanya memahami bahwa ibadah Qurban bukan hanya sesuatu yang zahir terlihat, disaksiakn dan dirasakan oleh orang lain, tetapi lebih dari itu merupakan kesadaran akan hakikat sebenarnya dari ibadah qurban yakni berupa pendekatan diri kepada Allah dan perwujudan ketakwaan. Karena hewan yang disembelih ataupun darah yang dialirkan dalam ibadah qurban tidak akan sampai kepada Allah, yang sampai adalah ketakwaan dari orang yang berqurban (shahibul qurban)

Kamis, 08 September 2016

Hiburan dan Tontonan

TONTONAN DAN DAMPAK BURUKNYA
Oleh Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Tayangan televisi sudah sangat memprihatinkan, tontotan yang disajikan lebih banyak berisi muatan-muatan (konten)yang berpotensi merusak karakter para pemirsanya. Memang diakui beberapa acara televisi masih berisi materi yang baik dan bermanfaat, namun jika dipersentasekan jumlahnya tidak sebanding dengan tayangan yang bersifat merusak.

Rabu, 07 September 2016

Spirit Warga Muhammadiyah

WARGA MUHAMMADIYAH DAN FARDHU KIFAYAH
(Semangat Ibadah Secara Kolektif)
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary




Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Alabio (salah satu daerah di Kab. Hulu Sungai Utara) kurang lebih enam belas tahun yang lalu, ada sebuah kegiatan yang sangat berkesan (kalau boleh disebut budaya) yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah  yang baru penulis temukan, meskipun penulis juga lahir dari keluarga Muhammadiyah namun ada sedikit perbedaan terkait budaya tersebut antara di Alabio dengan di tempat lahir penulis. Alabio yang dikenal sebagai tempat awal tumbuhnya organisasi Muhammadiyah di Kalimantan memang termasuk basis organisasi yang cukup kuat. Namun saat ini sebagaimana daerah lain, Alabio cukup kesulitan melahirkan kader militan serta berwawasan berkemajuan dalam menjaga dan mengembangkan organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini.

Muhasabah

Cerdas Menyikapi Kekurangan dengan Muhasabah Diri
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Ketika sekolah mungkin kita masih ingat sebuah pribahasa  "Semut di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak". Pribahasa ini paling tidak menggambarkan tentang keadaan seseorang yang sangat melihat sesuatu yang jauh, meskipun sangat kecil. Di waktu yang sama ia malah tidak melihat sesuatu  yang dekat dengannya, meskipun hal itu sangat besar. Hal terkait penomena semut dan gajah di atas tampak menjadi sesuatu yang kelihatan mustahil terjadi, karena bagaimana orang mampu melihat sesuatu yang kecil dan jauh dan malah tidak mampu melihat yang besar lagi dekat. Akan tetapi kenyataannya memang terjadi dalam realita kehidupan makhluk yang bernama manusia, sering orang lebih awas akan sesuatu yang ada pada orang lain, terlebih lagi jika itu aib dan kekurangan. Tetapi ia seolah buta akan apa yang ada pada dirinya meskipun itu jauh lebih besar dari aib dan kekurangan orang lain.

Tajdid dan Tarjih

Tajdid, Manhaj Tarjih, dan Produk Hukum Majelis Tarjih

 oleh : Wawan Gunawan Abdul Wahid


Tajdid bagi Muhammadiyah merujuk pada dua pengertian sekaligus. Pertama tajdid bermakna dinamisasi. Kedua, tajdid bermakna purifikasi, pemurnian. Ketika Kiai Dahlan mengoreksi arah kiblat Masjid Gedhe, Kiai sedang lakukan tajdid dalam dua pengertiannya sekaligus. Al-Qur’an dan Hadits mengajarkan bahwa arah wadag shalat kaum Muslimin mesti menuju ke kiblat Baitullah. Untuk mengaplikasikan ajaran Islam itu Kiai gunakan pengetahuan “baru’ yang jarang digunakan oleh umat Islam saat itu.

Selasa, 06 September 2016

Teknologi dan Medsos



TEKNOLOGI DAN PENGGUNAANNYA
(upaya menyikapi perkembangannya dengan bijaksana)
bagian terakhir
oleh Abu Quhava Ahda Al-Banjary
 

Hampir rata-rata anak saat ini telah mengenal Gadget, bahkan beberapa anak balita lebih mengenal Gadget sebelum ia mampu berjalan dan mengenal yang lain, misalnya huruf dan angka.  Semua ini bisa terjadi karena proses interaksi anak dengan Gadget sejak usia dini melalui oleh orang-orang disekitarnya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara langsung adalah ketika orang tua memang secara sadar memberikan Gadget untuk anaknya sebagi alat untuk bermain atau sebagai penenang di waktu rewel, meskipun ada yang menganggapnya sebagai proses belajar bagi anak. Sedangkan secara tidak langsung adalah ketika anak menyaksikan bagaimana anggota keluarga sering menggunakan Gadget miliknya bahkan tampak sangat sibuk dengannya ,

Senin, 05 September 2016

Teknologi dan Medsos

TEKNOLOGI DAN PENGGUNAANNYA
(upaya menyikapi perkembangannya dengan bijaksana)
bagian pertama 
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Pengaruh media sosial (medsos) tengah dirasakan hampir tiap lapisan masyarakat, tidak hanya di wilayah perkotaan bahkan sampai ke pedesaan. Selama akses internet masih memungkinkan, maka media social dapat digunakan, ditambah lagi provider seluler menyediakan layanan paket data murah yang semakin memanjakan pengguna medsos. Sebut saja Facebook (FB), Tweeter, WhatApp (WA), Blacberry Massanger (BBM), Instagram (IG) atau media social lainnya hampir dipastikan telah terinstall dalam Handphone (HP) maupun smartphone yang dimiliki.

Kamis, 01 September 2016

2 emas dan 3 perunggu pada ajang pospeda Kal-Sel

PESILAT NURUL AMIN SIAP BERJUANG DI BANTEN


Perjuangan  9 santri Nurul Amin pada cabang Pencak Silat berbuah manis dengan berhasil diraihnya 2 medali emas yang menjadi tiket menuju Pospenas yang akan dilaksanakan di Provinsi Banten. Bukan hanya 2 medali emas, santri Nurul Amin juga berhasil membawa pulang 3 medali perunggu. seluruh santri sebenarnya sudah berjuang cukup hebat, akan tetapi persaingan pada cabang pencak silat memang sangat berat terlebih beberapa Kabupaten seperti Kab. Banjar yang memiliki pesilat-pesilat yang berpengalaman.
Gonbella yang turun di kelas A berhasil menjadi juara setelah berhasil mengalahkan pesilat dari kab. Tabalong, Kab. Banjar dan terakhir berhasil memupuskan harapan pesilat Kota Banjarmasin pada Partai Final dengan skor 4-1. sedangkan Alan Zikir Ramadhan yang turun di kelas B juga berhasil menjadi juara setelah mengalahkan pesilat dari kab. Tabalong, Kota Banjarmasin dan di Partai Final mengalahkan Pesilat Batola dengan kemenangan telak 5-0.
adapun medali perunggu diraih oleh Syafrudin Nugroho (kelas E), Reza Abdul Aziz (kelas F) dan Yoga Pratama (kelas I)

Mengikuti Pospeda Kalimantan Selatan

19 SANTRI NURUL AMIN 
BERJUANG PADA POSPEDA TINGKAT KAL-SEL

Sebanyak 19 santri dari Ponpes Nurul Amin mewakili Kab. Hulu Sungai Utara dalam kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Tingkat Daerah (POSPEDA) ke VII yang diadakan di Asrama Haji Banjarmasin. Kegiatan Pospeda rencananya dilaksanakan sejak tanggal 29 Agustus s/d 01 September 2016 dan diikuti oleh santri-santri yang mewakili seluruh kabupaten/kota se Kalimantan Selatan.
Sebagai Perwakilan Daerah, Para Santri Nurul Amin tentu saja memikul beban cukup berat mengingat pastinya santri dari daerah lain juga akan berjuang tak kalah hebatnya. 
Santri Nurul Amin turun pada beberapa cabang lomba baik olah raga maupun seni. Untuk olahraga, sebanyak 12 santri mengikuti cabang Pencak silat, Badminton, Tenis meja dan Atletik. sedangkan ntuk Katagori seni, 7 santri mengikuti cabang pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Inggris dan Cipta Puisi.
Sejak dilepas secara resmi pada hari Minggu (28/8) seluruh santri optimis bisa meraih prestasi terbaik.

Daftar santri Nurul Amin  yang mengikuti POSPEDA VII Kalimantan Selatan:
1. Cabang Olah Raga :
     - Pencak Silat : Gonbella, Alan Zikir Ramadhan, Jagat Sulthan, M. Tohir, Syafrudin Nugroho,      Reza Abdul Aziz, Yoga Pratama, Syafika Wanda Qur'ani dan Hanik Khalisah.
      - Bulu Tangkis Beregu Puti : Illiya Rahmi dan Dhea Annisa
      - Atletik (Estafet) : Abdul Halim Perdana
      - Tenis Meja Putri : Rahma Annisa
2. Cabang Seni :
     - Pidato Bahasa Arab : Ahmad Hasan dan Nurul Hidayah
     - Pidato Bahasa Inggris : M. Hasan Anshari dan Nurul Izza Mustaqim
     - Cipta Puisi     : M. Ainur Rifqi dan Evi .SB

Kamis, 25 Agustus 2016

Muhammad Abduh Sang Pembaharu

Abduh Pembaru Moderat

Oleh Dr H Haedar Nashir, M.Si.

Di antara pembaru dunia Islam yang termasuk cemerlang pemnikirannya, dialah Muhammad Abduh. Karakter pemikiran dan kiprah pembaruan tokoh dari Mesir ini relatif memiliki kemiripan  dengan pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
Muhammad Abduh lahir di sebuah desa  Mahallah Nasr, di Mesir hilir pada tahun 1849 pada era Mesir di bawah kekuasaan Muhammad Ali (1805-1849). Menurut sementara pendapat, tahun kelahiran Abduh tidak begitu pasti, ada  yang bilang satu tahun lebih tua dari itu, karena masa kelahirannya situasi Mesir berada dalam masa pergolakan dan kedua orang tuanya tidak terlalu mementingkan soal tempat dan tanggal lahir (Nasution, 2001: 49). Ayahnya bernama Abduh Hasan Khairullah, keturunan Turki yang lama menetap di Mesir, sedangkan ibunya keturunan Arab yang nasabnya sampai ke suku bangsa Umar bin Khattab. Dari ayah dan ibunya Abduh kecil belajar membaca dan menulis, sebagai bekal awal untuk belajar Al-Quran dan menuntut ilmu di kemudian hari. Setelah itu pendidikan Abduh diserahkan ke seorang guru, hingga dua tahun mampu menghafal Al-Quran dan kemudian pada tahun 1862 dikirim untuk belajar agama di sebuah daerah bernama Tanta, di dekat Ismailiyah, dalam asuhan Syekh Ahmad.

Menggunjing (Ghibah)

GHIBAH
Dosa Kanibalisme yang Tidak Disadari
oleh : Abu Quhava Ahda Al- Banjary


Sering sekali tanpa sadar kita menggunjing saudara kita, apakah dalam ngobrol santai atau dalam forum resmi bahkan dalm pengajian agama. Padahal perbuatan ghibah merupakan dosa yang berat. Bahkan Allah SWT mengumpamakan orang yang berbuat ghibah laksana kanibal, perbuatan yang tentu saja sangat menjijikan dalam pandangan akal sehat manusia. 

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Janganlah kalian menggunjingkan satu sama lain. Apakah salah seorang dari kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [QS Al Hujurat: 12]

Lebih jauh lagi dalam hadist yang diriwayatkan oleh  Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah bersabda:

PENERIMAAN SANTRI BARU (PSB) TAHUN 2017/2018

Formulir  Pendaftaran Online ( Klik)

Download Brosur   (Klik)


PENDAFTARAN CALON SANTRI BARU PONDOK PESANTREN NURUL AMIN MUHAMMADIYAH ALABIO TAHUN PELAJARAN 2017/2018


SYARAT PENDAFTARAN
1.       Mengisi Formulir Pendaftaran ( manual / online)
2.       Membayar biaya pendaftaran Rp. 100.000,-
3.       Menyerahkan Foto Copy Ijazah / STTB SD / MI yang telah dilegalisir sebanyak 4 rangkap untuk pendaftar jenjang Marhalah Tsanawiyah. Menyerahkan Foto Copy SMP / Mts yang telah dilegalisir sebanyak 4 rangkap untuk pendaftar jenjang Marhalah 'Aliyah
4.       Foto Copy Akta Kelahiran sebanyak 2 lembar ( Bagi yang belum memiliki dapat menyusul kemudian)
5.       Pasphoto berwarna ukuran 3x4 dan 2x3 masing-masing 4 lembar (bagi calon santriwati wajib memakai jilbab)
6.       Surat keterangan sehat dari Rumahsakit atau Puskesmas
7.       Mengikuti kegiatan tes (observasi) calon santri yang meliputi:
a.       Kemampuan Membaca Al-Quran
b.       Bahasa Inggris ( Khusus Lulusan SMP/Mts)
c.       Bahasa Arab  ( Khusus Lulusan Mts / MI)
d.       Pengetahuan Keagamaan
e.       Wawancara
8.       Bagi Calon Santri yang dinyatakan "LULUS" harap segera melakukan daftar ulang.
WAKTU PENDAFTARAN / TES / PENGUMUMAN
      Gelombang I        : 05 Januari s/d 31 Maret 2017
      Gelombang II      : 01 April s/d 30 Juni 2017
      Tes dan Pengumuman kelulusan  langsung dilakukan pada saat pendaftaran
TEMPAT PENDAFTARAN
      Kantor Pondok Pesantren Nurul Amin Muhammadiyah Alabio
BIAYA DAFTAR ULANG
1.       Infaq Pembangunan                                                                              : Rp. 500.000,-
2.       Sarana Perlengkapan Santri                                                               : Rp. 500.000,-
3.       Pengadaan Kitab Kurikulum Pesantren                                        : Rp. 300.000,-
4.       Infaq Pendidikan dan Bulanan Santri                                            : Rp. 600.000,-
5.       Seragam Hizbul Wathan (HW)                                                         : Rp. 100.000,-
6.       Seragam Olahraga                                                                                  : Rp. 100.000,-
7.       Seragam Tapak Suci                                                                              : Rp. 100.000,-
TOTAL                                                                                                        RP. 2.500.000,-
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1.       Tapak Suci, Olahraga dan Senam Bersama
2.       Hizbul Wathan (HW) dan OutBond
3.       Muhadtsah (Percakapan Bahasa Arab dan Inggris)
4.       Muhadarah ( Pidato Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris)


Rabu, 24 Agustus 2016

Tantangan Dakwah

Tantangan Dalam Dakwah
Medan Berat Pewaris Anbiya, Media Ummat Untuk Introspeksi
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary




Tantangan dakwah memang amat berat, beberapa ayat Al-Qur'an banyak bercerita bagaimana para Rasul ditentang habis-habisan oleh umatnya sendiri bahkan oleh keluarganya. Ada yang dikatakan orang gila, membawa kerugian, membawa kehancuran, dikatakan sok suci dan hinaan lain yang semisalnya, bahkan ada yang sampai dibunuh. Tantangan tidak hanya dialami oleh para rasul tetapi juga oleh orang yang mengikuti dakwah tersebut. Sehingga tantangan dan hambatan dapat dikatakan sebagai resiko bagi dakwah itu sendiri.
Mendakwahkan (menyampaikan) agama ini merupakan tugas yang mulia, karena ia merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang mulia yakni para Rasul. Oleh sebab itu sangat beruntung orang-orang yang tetap istiqamah di atas jalan dakwah meski mendapatkan ujian berat baik secara fisik maupun psikis.
Tantangan dakwah akan semakin terasa ketika yang dilakukan adalah upaya "Tajdid". Upaya Tajdid merupakan upaya pembaharuan, akan tetapi bukan pembaharuan dalam makna umum yang berarti inovasi dari hal yang tidak ada menjadi ada. Konsep Tajdid adalah gerakan pembaharuan untuk mengembalikan kemurnian ajaran agama sesuai dengan konsep aslinya, sehingga upaya inovasi dan penggerogotan ajaran agama sangat ditentang. Mungkin menjadi pertanyaan pula mengapa upaya Tajdid itu ditentang?,karena upaya pemurnian ajaran agama  mengesankan sesuatu berbeda dari ajaran yang dipegang oleh orang kebanyakan. Ketika berbeda dengan mayoritas, maka akan dianggap sebagai ajaran sesat lagi menyesatkan, sehingga ia harus dicegah bahkan dihilangkan.

Selasa, 23 Agustus 2016

mencoba membahas pol ITIK

POLITIK = KEKUASAAN
Kecerdasan dalam memilih Pemimpin
oleh : Abu Quhava Ahda AL- Banjary



Berbicara masalah politik memang tidak pernah ada habisnya, apalagi ketika hangat-hangatnya kegiatan pemilihan umum, baik pemilihan anggota legislatif, pemilihan presiden atau pemilihan kepala daerah bahkan pemilihan kepala desa serta ketua Rukun Tetangga (RT). Dalam situasi dan kondisi menjelang Pemilu banyak orang yang berbicara seputar politik bahkan seolah-olah semuanya sebagai pakar. Pembicaraan biasanya seputar kepribadian para calon serta visi dan misi yang diusung yang dijanjikan akan diterapkan ketika terpilih.
Terlepas dari pembicaraan masalah di atas, masalah politik memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, baik sejak zaman primitif, mulai mengenal peradaban hingga zaman modern sekarang ini. Konten penting dari politik adalah kekuasaan,  bagaimana memperolehnya dan bagaimana kelak menggunakannya. Mengingat besarnya peran 'kekuasan' dalam maju atau berantakannya suatu negara (baca juga; lembaga) maka perlu manajemen yang baik untuk mengurusnya. bahkan saat ini sering kali orang terjun dalam dunia politik dan berambisi menjadi pemimpin karena dorongan (motif) materi dan prestise semata.

Senin, 22 Agustus 2016

PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA IDEAL PEMBINAAN ANAK

AYO MONDOK
(bagian kedua)

oleh : Abu Quhava Ahda Al- Banjary


Jika kita mau berfikir lebih jauh akan pentingnya pendidikan agama, maka orang tua tentu tidak akan segan untuk memasukkan anaknya ke pondok pesantren. Terlebih jika orang tua merasa bahwa kapasitasnya dalam pengetahuan agama amat terbatas. Sehingga pilihan orang tua bukan sekedar sebatas pada kehidupan sementara di dunia tetapi juga untuk kehidupan akhirat, sebab Rasulullah pernah bersabda bahwa doa anak yang shalih akan tetap sampai kepada orang tuanya meskipun orang tua telah meninggal dunia.  Sedangkan anak yang shaleh hanya akan terlahir dari pembinaan agama yang mumpuni, bukan dari proses kebetulan layaknya undian asik-asik berhadiah.

PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA IDEAL PEMBINAAN ANAK

AYO MONDOK
( Bagian Pertama )
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary


Kehidupan di pondok pesantren memang sangat berbeda dari kehidupan keluarga pada umumnya, bahkan mungkin untuk beberapa orang perbedaannya mencapai 360 derajat. Sederet regulasi (aturan) bahkan segudang tata tertib disusun dan diterapkan agar kehidupan yang dijalani oleh para santri berjalan sesuai dengan yang dicita-citakan. Oleh sebab itu perlu kesiapan baik dari calon santri maupun orang tua yang akan memondokkan anaknya. Keperluan anak yang biasanya dengan mudah bisa dipenuhi dan disiapkan orang tua, harus bisa disiapkan sendiri. Hidup dalam lingkungan yang biasa diikat oleh ikatan nasab (keturunan/darah) sehingga telah terjalin kedekatan perlahan harus beradaptasi dengan para pengajar (asatidz) atau santri senior yang beberapa tahun ke depan menjadi mentor dan pembimbing selama nyantri. Selain itu pertemanan dengan sahabat di kampung halaman yang telah dijalin sejak kecil kembali diRefresh dengan menyusun dan mengikat ikatan pertemanan baru dengan sesama anak baru yang sama-sama hidup dan berjuang di bawah bangunan yang bernama pondok pesantren. Adapun bagi orang tua tentu saja dibutuhkan kesabaran karena harus rela terpisah dengan anak yang dicintai serta harus bekerja dengan giat untuk memenuhi keperluan anak selama menempuh pendidikan, baik keperluan makan, pakaian serta tentu saja biaya pendidikan.

STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI
PONDOK PESANTREN NURUL AMIN MUHAMMADIYAH ALABIO
TAHUN PELAJARAN 2016/2017




Struktur Organisasi [Download]

Kegiatan HW

CROSS COUNTRY