"Sesungguhnya Allah Akan Mengangkat Derajat Orang Yang Beriman dan Memiliki Ilmu Pengetahuan Beberapa Derajat"

Selasa, 27 September 2016

Manajemen


MANAJEMEN DALAM SEGALA HAL

Dalam manajemen ada istilah yang dikenal dengan POAC. Istilah POAC merupakan akronim dari Planing, Organizing, Actuating, dan Controlling. Untuk mencapai sebuah tujuan diperlukan manajemen yang baik, sedangkan manjamen akan baik hanya terwujud jika didahului dengan perencanaan (planing) yang baik, dengan planing yang baik pun tidak akan bermanfaat jika tidak ada kerja sama pada bagain-bagian yang terpisah untuk mencapai tujuan yang diinginkan (organizing), semua yang direncanakan harus ditentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan menentukan siapa yang mengerjakan ini? Atau tugas ini menjadi tanggung jawab siapa? Yang merupakan tindak lanjut dari rencana. Selanjutnya setelah ada rencana dan pengorganisasian yang baik maka waktunya untuk aktualisasi atau pelaksanaan (Actuating). Semua rencana dan pengorganisasian tidak akan menghasilkan apa-apa karena semua masih berupa konsep, konsep hanya akan menunjukkan hasil ketika telah memasuki tahap pelaksanaan. Ketika telah dilaksanakan pun bukan berarti tugas dalam manajemen berakhir, masih ada pengawasan dan evaluasi. Apakah apa yang direncakan telah benar, apakah organiasinya telah berjalan atau malah sebagian menjadi tumpang tindih. Apakah semua yang disusun setelah dilaksanakan benar-benar berhasil mencapai tujuan yang diinginkan? jika tidak, maka dilakukanlah evaluasi. Evaluasi menjadi koreksi terhadap hasil yang diperoleh, jika gagal maka dilihat kembali apa yang menyebabkan kegagalannya, jika telah berhasil mencapai yang dicita-citakan maka terus dipertahankan dan dikembangkan agar lebih baik lagi.

Setiap orang perlu mengerti tentang manajemen. Karena segalanya sesuatu memerlukan keteraturan, jika tidak teratur maka akan terjadi kekacauan. Untuk meminimalisir atau menghindari kekacauan itu diperlukan kecerdasan dalam bidang manajemen.   

Senin, 19 September 2016

JANGAN PACARAN!

MASIH PACARAN???
Jadikan S.A.H (Sudahi atau Halalkan)
Oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary




Budaya pacaran dianggap hal yang biasa oleh sebagian besar orang, terlebih saat ini dunia intertaintment seolah mengajarkan agar setiap orang, bahkan anak bau kencur sekalipun untuk menjalin hubungan yang mengatasnamakan cinta yang biasa disebut pacaran.

Minggu, 18 September 2016

Silaturrahim LP3M / ITMAM

SILATURRAHIM LP3M DENGAN PONPES NURUL AMIN
DAN WARGA MUHAMMADIYAH HSU

 KH. Yunus Muhammadi (Ketua LP3M PP Muhammadiyah )dan KH. Ahmad Hadi Abwa ( Direktur Ponpes Nurul Amin)


Bertempat di aula pondok pesantren Nurul Amin kegiatan silaturrahim Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP3M) dengan pimpinan dan warga Muhammadiyah di lingkungan PDM Hulu Sungai Utara berlangsung cukup khidmat. Ketua LP3M yang hadir KH. Yunus Muhammadi yang juga merupakan ketua ITMAM ( Ittihadul Ma'aahid Al- Muhammadiyah) sekaligus Mudir Ponpes Imam Syuhodo Jawa Tengah menyatakan bahwa lembaga Pondok pesantren merupakan lembaga yang ideal yang mampu mencetak kader-kader persyarikatan di masa depan, selain itu ponpes juga mampu menghasilkan insan yang berkualitas baik dalam ilmu dunia maupun ilmu agama (akhirat). Beliau juga menyatakan bahwa sebagian besar pondok pesantren Muhammadiyah sedang berusaha untuk maju dan bersaing dengan pondok-pondok lain, untuk mencapai setidaknya da beberapa hal yang harus diperhatikan di antaranya terkait struktur organisasi dan kurikulum. Pondok pesantren harus melakukan reformasi kalau perlu malah melakukan revolusi agar mampu menjadi lembaga yang berkualitas.

Selasa, 13 September 2016

IBADAH QURBAN DI MA'HAD NA

SEMANGAT BERQURBAN DI PONPES NURUL AMIN MUHAMMADIYAH ALABIO
"Refleksi Ketundukan Ibrahim As serta membumikan semangat Gawi Sabumi"

Rabu (14/9), santri Pondok Pesantren Nurul Amin Bahu membahu dalam kegiatan penyembelihan hewan Qurban. Satu ekor sapi dari shahibul qurban sengaja diserahkan kepada ponpes Nurul Amin agar ibadah qurban dapat dilaksanakan secara mandiri dan disaksikan oleh para santri. Meskipun tidak dilaksanakan di tanggal 10 Dzulhijjah, pelaksanaan ibadah qurban di hari tasyrik ini masih sangat berkesan dan tak kehilangan auranya.
Kegiatan ibadah qurban yang dilaksanakan tahun ini cukup spesial mengingat pada tahun sebelumnya para santri diliburkan dan menyaksikan prosesi ibadah qurban di kampungnya masing-masing, namun tahun ini santri diminta berhadir pada pelaksanaan ibadah qurban meskipun juga diizinkan libur saat pelaksanaan hari raya Idul Adha. Kegiatan ini sendiri mengembalikan semarak pelaksanaan ibadah qurban  yang pernah dilaksanakan beberapa tahun lalu, selain itu dalam kegiatan kali ini seluruh santri dan sebagian Ustadz terlibat langsung dalam setiap kegiatan, diharapkan kegiatan kali menjadi pembelajaran berharga bagi para santri agar mengerti setiap tahapan pelaksanaan ibadah qurban tertuatama terkait tatacara penyembelihan sesuai syariat islam serta mengembangkan budaya gotong royong dalam pengelolaan daging qurban.
Para  santri yang terlibat dalam kegiatan kali ini mengaku senang  dengan kegiatan ini dan berharap momen seperti berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.

Senin, 12 September 2016

Ibadah Qurban


MANAGEMENT PENGELOLAAN IBADAH SOSIAL
"Menghindari Mudarat meraih Manfaat"
 oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Ibadah Qurban menjadi rutinitas sebagian besar kaum muslimin yang memiliki kelebihan harta di tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah, bahkan sebagian mustad'afin pun tetap semangat untuk berkurban di tengah keterbatasan. Ibadah yang meneladani Nabi Ibrahim dan Ismail ini merupakan perwujudan kecintaan yang amat tinggi kepada yang sepantasnya mendapatkan cinta yakni Allah SWT dan juga bentuk kecintaan kepada sesama dalam bentuk ibadah sosial yang imbasnya dirasakan masyarakat secara luas.
Shahibul Qurban seyogyanya memahami bahwa ibadah Qurban bukan hanya sesuatu yang zahir terlihat, disaksiakn dan dirasakan oleh orang lain, tetapi lebih dari itu merupakan kesadaran akan hakikat sebenarnya dari ibadah qurban yakni berupa pendekatan diri kepada Allah dan perwujudan ketakwaan. Karena hewan yang disembelih ataupun darah yang dialirkan dalam ibadah qurban tidak akan sampai kepada Allah, yang sampai adalah ketakwaan dari orang yang berqurban (shahibul qurban)

Kamis, 08 September 2016

Hiburan dan Tontonan

TONTONAN DAN DAMPAK BURUKNYA
Oleh Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Tayangan televisi sudah sangat memprihatinkan, tontotan yang disajikan lebih banyak berisi muatan-muatan (konten)yang berpotensi merusak karakter para pemirsanya. Memang diakui beberapa acara televisi masih berisi materi yang baik dan bermanfaat, namun jika dipersentasekan jumlahnya tidak sebanding dengan tayangan yang bersifat merusak.

Rabu, 07 September 2016

Spirit Warga Muhammadiyah

WARGA MUHAMMADIYAH DAN FARDHU KIFAYAH
(Semangat Ibadah Secara Kolektif)
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary




Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Alabio (salah satu daerah di Kab. Hulu Sungai Utara) kurang lebih enam belas tahun yang lalu, ada sebuah kegiatan yang sangat berkesan (kalau boleh disebut budaya) yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah  yang baru penulis temukan, meskipun penulis juga lahir dari keluarga Muhammadiyah namun ada sedikit perbedaan terkait budaya tersebut antara di Alabio dengan di tempat lahir penulis. Alabio yang dikenal sebagai tempat awal tumbuhnya organisasi Muhammadiyah di Kalimantan memang termasuk basis organisasi yang cukup kuat. Namun saat ini sebagaimana daerah lain, Alabio cukup kesulitan melahirkan kader militan serta berwawasan berkemajuan dalam menjaga dan mengembangkan organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini.

Muhasabah

Cerdas Menyikapi Kekurangan dengan Muhasabah Diri
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Ketika sekolah mungkin kita masih ingat sebuah pribahasa  "Semut di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak". Pribahasa ini paling tidak menggambarkan tentang keadaan seseorang yang sangat melihat sesuatu yang jauh, meskipun sangat kecil. Di waktu yang sama ia malah tidak melihat sesuatu  yang dekat dengannya, meskipun hal itu sangat besar. Hal terkait penomena semut dan gajah di atas tampak menjadi sesuatu yang kelihatan mustahil terjadi, karena bagaimana orang mampu melihat sesuatu yang kecil dan jauh dan malah tidak mampu melihat yang besar lagi dekat. Akan tetapi kenyataannya memang terjadi dalam realita kehidupan makhluk yang bernama manusia, sering orang lebih awas akan sesuatu yang ada pada orang lain, terlebih lagi jika itu aib dan kekurangan. Tetapi ia seolah buta akan apa yang ada pada dirinya meskipun itu jauh lebih besar dari aib dan kekurangan orang lain.

Tajdid dan Tarjih

Tajdid, Manhaj Tarjih, dan Produk Hukum Majelis Tarjih

 oleh : Wawan Gunawan Abdul Wahid


Tajdid bagi Muhammadiyah merujuk pada dua pengertian sekaligus. Pertama tajdid bermakna dinamisasi. Kedua, tajdid bermakna purifikasi, pemurnian. Ketika Kiai Dahlan mengoreksi arah kiblat Masjid Gedhe, Kiai sedang lakukan tajdid dalam dua pengertiannya sekaligus. Al-Qur’an dan Hadits mengajarkan bahwa arah wadag shalat kaum Muslimin mesti menuju ke kiblat Baitullah. Untuk mengaplikasikan ajaran Islam itu Kiai gunakan pengetahuan “baru’ yang jarang digunakan oleh umat Islam saat itu.

Selasa, 06 September 2016

Teknologi dan Medsos



TEKNOLOGI DAN PENGGUNAANNYA
(upaya menyikapi perkembangannya dengan bijaksana)
bagian terakhir
oleh Abu Quhava Ahda Al-Banjary
 

Hampir rata-rata anak saat ini telah mengenal Gadget, bahkan beberapa anak balita lebih mengenal Gadget sebelum ia mampu berjalan dan mengenal yang lain, misalnya huruf dan angka.  Semua ini bisa terjadi karena proses interaksi anak dengan Gadget sejak usia dini melalui oleh orang-orang disekitarnya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara langsung adalah ketika orang tua memang secara sadar memberikan Gadget untuk anaknya sebagi alat untuk bermain atau sebagai penenang di waktu rewel, meskipun ada yang menganggapnya sebagai proses belajar bagi anak. Sedangkan secara tidak langsung adalah ketika anak menyaksikan bagaimana anggota keluarga sering menggunakan Gadget miliknya bahkan tampak sangat sibuk dengannya ,

Senin, 05 September 2016

Teknologi dan Medsos

TEKNOLOGI DAN PENGGUNAANNYA
(upaya menyikapi perkembangannya dengan bijaksana)
bagian pertama 
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Pengaruh media sosial (medsos) tengah dirasakan hampir tiap lapisan masyarakat, tidak hanya di wilayah perkotaan bahkan sampai ke pedesaan. Selama akses internet masih memungkinkan, maka media social dapat digunakan, ditambah lagi provider seluler menyediakan layanan paket data murah yang semakin memanjakan pengguna medsos. Sebut saja Facebook (FB), Tweeter, WhatApp (WA), Blacberry Massanger (BBM), Instagram (IG) atau media social lainnya hampir dipastikan telah terinstall dalam Handphone (HP) maupun smartphone yang dimiliki.

Kamis, 01 September 2016

2 emas dan 3 perunggu pada ajang pospeda Kal-Sel

PESILAT NURUL AMIN SIAP BERJUANG DI BANTEN


Perjuangan  9 santri Nurul Amin pada cabang Pencak Silat berbuah manis dengan berhasil diraihnya 2 medali emas yang menjadi tiket menuju Pospenas yang akan dilaksanakan di Provinsi Banten. Bukan hanya 2 medali emas, santri Nurul Amin juga berhasil membawa pulang 3 medali perunggu. seluruh santri sebenarnya sudah berjuang cukup hebat, akan tetapi persaingan pada cabang pencak silat memang sangat berat terlebih beberapa Kabupaten seperti Kab. Banjar yang memiliki pesilat-pesilat yang berpengalaman.
Gonbella yang turun di kelas A berhasil menjadi juara setelah berhasil mengalahkan pesilat dari kab. Tabalong, Kab. Banjar dan terakhir berhasil memupuskan harapan pesilat Kota Banjarmasin pada Partai Final dengan skor 4-1. sedangkan Alan Zikir Ramadhan yang turun di kelas B juga berhasil menjadi juara setelah mengalahkan pesilat dari kab. Tabalong, Kota Banjarmasin dan di Partai Final mengalahkan Pesilat Batola dengan kemenangan telak 5-0.
adapun medali perunggu diraih oleh Syafrudin Nugroho (kelas E), Reza Abdul Aziz (kelas F) dan Yoga Pratama (kelas I)

Mengikuti Pospeda Kalimantan Selatan

19 SANTRI NURUL AMIN 
BERJUANG PADA POSPEDA TINGKAT KAL-SEL

Sebanyak 19 santri dari Ponpes Nurul Amin mewakili Kab. Hulu Sungai Utara dalam kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Tingkat Daerah (POSPEDA) ke VII yang diadakan di Asrama Haji Banjarmasin. Kegiatan Pospeda rencananya dilaksanakan sejak tanggal 29 Agustus s/d 01 September 2016 dan diikuti oleh santri-santri yang mewakili seluruh kabupaten/kota se Kalimantan Selatan.
Sebagai Perwakilan Daerah, Para Santri Nurul Amin tentu saja memikul beban cukup berat mengingat pastinya santri dari daerah lain juga akan berjuang tak kalah hebatnya. 
Santri Nurul Amin turun pada beberapa cabang lomba baik olah raga maupun seni. Untuk olahraga, sebanyak 12 santri mengikuti cabang Pencak silat, Badminton, Tenis meja dan Atletik. sedangkan ntuk Katagori seni, 7 santri mengikuti cabang pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Inggris dan Cipta Puisi.
Sejak dilepas secara resmi pada hari Minggu (28/8) seluruh santri optimis bisa meraih prestasi terbaik.

Daftar santri Nurul Amin  yang mengikuti POSPEDA VII Kalimantan Selatan:
1. Cabang Olah Raga :
     - Pencak Silat : Gonbella, Alan Zikir Ramadhan, Jagat Sulthan, M. Tohir, Syafrudin Nugroho,      Reza Abdul Aziz, Yoga Pratama, Syafika Wanda Qur'ani dan Hanik Khalisah.
      - Bulu Tangkis Beregu Puti : Illiya Rahmi dan Dhea Annisa
      - Atletik (Estafet) : Abdul Halim Perdana
      - Tenis Meja Putri : Rahma Annisa
2. Cabang Seni :
     - Pidato Bahasa Arab : Ahmad Hasan dan Nurul Hidayah
     - Pidato Bahasa Inggris : M. Hasan Anshari dan Nurul Izza Mustaqim
     - Cipta Puisi     : M. Ainur Rifqi dan Evi .SB