MANAGEMENT
PENGELOLAAN IBADAH SOSIAL
"Menghindari
Mudarat meraih Manfaat"
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary
Ibadah Qurban menjadi rutinitas sebagian besar kaum muslimin yang
memiliki kelebihan harta di tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah, bahkan sebagian
mustad'afin pun tetap semangat untuk berkurban di tengah keterbatasan. Ibadah yang
meneladani Nabi Ibrahim dan Ismail ini merupakan perwujudan kecintaan yang amat
tinggi kepada yang sepantasnya mendapatkan cinta yakni Allah SWT dan juga
bentuk kecintaan kepada sesama dalam bentuk ibadah sosial yang imbasnya
dirasakan masyarakat secara luas.
Shahibul Qurban seyogyanya memahami bahwa ibadah Qurban bukan
hanya sesuatu yang zahir terlihat, disaksiakn dan dirasakan oleh orang lain,
tetapi lebih dari itu merupakan kesadaran akan hakikat sebenarnya dari ibadah
qurban yakni berupa pendekatan diri kepada Allah dan perwujudan ketakwaan. Karena hewan
yang disembelih ataupun darah yang dialirkan dalam ibadah qurban tidak akan
sampai kepada Allah, yang sampai adalah ketakwaan dari orang yang berqurban
(shahibul qurban)