"Sesungguhnya Allah Akan Mengangkat Derajat Orang Yang Beriman dan Memiliki Ilmu Pengetahuan Beberapa Derajat"

Senin, 12 September 2016

Ibadah Qurban


MANAGEMENT PENGELOLAAN IBADAH SOSIAL
"Menghindari Mudarat meraih Manfaat"
 oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Ibadah Qurban menjadi rutinitas sebagian besar kaum muslimin yang memiliki kelebihan harta di tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah, bahkan sebagian mustad'afin pun tetap semangat untuk berkurban di tengah keterbatasan. Ibadah yang meneladani Nabi Ibrahim dan Ismail ini merupakan perwujudan kecintaan yang amat tinggi kepada yang sepantasnya mendapatkan cinta yakni Allah SWT dan juga bentuk kecintaan kepada sesama dalam bentuk ibadah sosial yang imbasnya dirasakan masyarakat secara luas.
Shahibul Qurban seyogyanya memahami bahwa ibadah Qurban bukan hanya sesuatu yang zahir terlihat, disaksiakn dan dirasakan oleh orang lain, tetapi lebih dari itu merupakan kesadaran akan hakikat sebenarnya dari ibadah qurban yakni berupa pendekatan diri kepada Allah dan perwujudan ketakwaan. Karena hewan yang disembelih ataupun darah yang dialirkan dalam ibadah qurban tidak akan sampai kepada Allah, yang sampai adalah ketakwaan dari orang yang berqurban (shahibul qurban)

Kamis, 08 September 2016

Hiburan dan Tontonan

TONTONAN DAN DAMPAK BURUKNYA
Oleh Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Tayangan televisi sudah sangat memprihatinkan, tontotan yang disajikan lebih banyak berisi muatan-muatan (konten)yang berpotensi merusak karakter para pemirsanya. Memang diakui beberapa acara televisi masih berisi materi yang baik dan bermanfaat, namun jika dipersentasekan jumlahnya tidak sebanding dengan tayangan yang bersifat merusak.

Rabu, 07 September 2016

Spirit Warga Muhammadiyah

WARGA MUHAMMADIYAH DAN FARDHU KIFAYAH
(Semangat Ibadah Secara Kolektif)
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary




Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Alabio (salah satu daerah di Kab. Hulu Sungai Utara) kurang lebih enam belas tahun yang lalu, ada sebuah kegiatan yang sangat berkesan (kalau boleh disebut budaya) yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah  yang baru penulis temukan, meskipun penulis juga lahir dari keluarga Muhammadiyah namun ada sedikit perbedaan terkait budaya tersebut antara di Alabio dengan di tempat lahir penulis. Alabio yang dikenal sebagai tempat awal tumbuhnya organisasi Muhammadiyah di Kalimantan memang termasuk basis organisasi yang cukup kuat. Namun saat ini sebagaimana daerah lain, Alabio cukup kesulitan melahirkan kader militan serta berwawasan berkemajuan dalam menjaga dan mengembangkan organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini.

Muhasabah

Cerdas Menyikapi Kekurangan dengan Muhasabah Diri
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Ketika sekolah mungkin kita masih ingat sebuah pribahasa  "Semut di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak". Pribahasa ini paling tidak menggambarkan tentang keadaan seseorang yang sangat melihat sesuatu yang jauh, meskipun sangat kecil. Di waktu yang sama ia malah tidak melihat sesuatu  yang dekat dengannya, meskipun hal itu sangat besar. Hal terkait penomena semut dan gajah di atas tampak menjadi sesuatu yang kelihatan mustahil terjadi, karena bagaimana orang mampu melihat sesuatu yang kecil dan jauh dan malah tidak mampu melihat yang besar lagi dekat. Akan tetapi kenyataannya memang terjadi dalam realita kehidupan makhluk yang bernama manusia, sering orang lebih awas akan sesuatu yang ada pada orang lain, terlebih lagi jika itu aib dan kekurangan. Tetapi ia seolah buta akan apa yang ada pada dirinya meskipun itu jauh lebih besar dari aib dan kekurangan orang lain.

Tajdid dan Tarjih

Tajdid, Manhaj Tarjih, dan Produk Hukum Majelis Tarjih

 oleh : Wawan Gunawan Abdul Wahid


Tajdid bagi Muhammadiyah merujuk pada dua pengertian sekaligus. Pertama tajdid bermakna dinamisasi. Kedua, tajdid bermakna purifikasi, pemurnian. Ketika Kiai Dahlan mengoreksi arah kiblat Masjid Gedhe, Kiai sedang lakukan tajdid dalam dua pengertiannya sekaligus. Al-Qur’an dan Hadits mengajarkan bahwa arah wadag shalat kaum Muslimin mesti menuju ke kiblat Baitullah. Untuk mengaplikasikan ajaran Islam itu Kiai gunakan pengetahuan “baru’ yang jarang digunakan oleh umat Islam saat itu.

Selasa, 06 September 2016

Teknologi dan Medsos



TEKNOLOGI DAN PENGGUNAANNYA
(upaya menyikapi perkembangannya dengan bijaksana)
bagian terakhir
oleh Abu Quhava Ahda Al-Banjary
 

Hampir rata-rata anak saat ini telah mengenal Gadget, bahkan beberapa anak balita lebih mengenal Gadget sebelum ia mampu berjalan dan mengenal yang lain, misalnya huruf dan angka.  Semua ini bisa terjadi karena proses interaksi anak dengan Gadget sejak usia dini melalui oleh orang-orang disekitarnya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara langsung adalah ketika orang tua memang secara sadar memberikan Gadget untuk anaknya sebagi alat untuk bermain atau sebagai penenang di waktu rewel, meskipun ada yang menganggapnya sebagai proses belajar bagi anak. Sedangkan secara tidak langsung adalah ketika anak menyaksikan bagaimana anggota keluarga sering menggunakan Gadget miliknya bahkan tampak sangat sibuk dengannya ,

Senin, 05 September 2016

Teknologi dan Medsos

TEKNOLOGI DAN PENGGUNAANNYA
(upaya menyikapi perkembangannya dengan bijaksana)
bagian pertama 
oleh : Abu Quhava Ahda Al-Banjary



Pengaruh media sosial (medsos) tengah dirasakan hampir tiap lapisan masyarakat, tidak hanya di wilayah perkotaan bahkan sampai ke pedesaan. Selama akses internet masih memungkinkan, maka media social dapat digunakan, ditambah lagi provider seluler menyediakan layanan paket data murah yang semakin memanjakan pengguna medsos. Sebut saja Facebook (FB), Tweeter, WhatApp (WA), Blacberry Massanger (BBM), Instagram (IG) atau media social lainnya hampir dipastikan telah terinstall dalam Handphone (HP) maupun smartphone yang dimiliki.

Kamis, 01 September 2016

2 emas dan 3 perunggu pada ajang pospeda Kal-Sel

PESILAT NURUL AMIN SIAP BERJUANG DI BANTEN


Perjuangan  9 santri Nurul Amin pada cabang Pencak Silat berbuah manis dengan berhasil diraihnya 2 medali emas yang menjadi tiket menuju Pospenas yang akan dilaksanakan di Provinsi Banten. Bukan hanya 2 medali emas, santri Nurul Amin juga berhasil membawa pulang 3 medali perunggu. seluruh santri sebenarnya sudah berjuang cukup hebat, akan tetapi persaingan pada cabang pencak silat memang sangat berat terlebih beberapa Kabupaten seperti Kab. Banjar yang memiliki pesilat-pesilat yang berpengalaman.
Gonbella yang turun di kelas A berhasil menjadi juara setelah berhasil mengalahkan pesilat dari kab. Tabalong, Kab. Banjar dan terakhir berhasil memupuskan harapan pesilat Kota Banjarmasin pada Partai Final dengan skor 4-1. sedangkan Alan Zikir Ramadhan yang turun di kelas B juga berhasil menjadi juara setelah mengalahkan pesilat dari kab. Tabalong, Kota Banjarmasin dan di Partai Final mengalahkan Pesilat Batola dengan kemenangan telak 5-0.
adapun medali perunggu diraih oleh Syafrudin Nugroho (kelas E), Reza Abdul Aziz (kelas F) dan Yoga Pratama (kelas I)

Mengikuti Pospeda Kalimantan Selatan

19 SANTRI NURUL AMIN 
BERJUANG PADA POSPEDA TINGKAT KAL-SEL

Sebanyak 19 santri dari Ponpes Nurul Amin mewakili Kab. Hulu Sungai Utara dalam kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Tingkat Daerah (POSPEDA) ke VII yang diadakan di Asrama Haji Banjarmasin. Kegiatan Pospeda rencananya dilaksanakan sejak tanggal 29 Agustus s/d 01 September 2016 dan diikuti oleh santri-santri yang mewakili seluruh kabupaten/kota se Kalimantan Selatan.
Sebagai Perwakilan Daerah, Para Santri Nurul Amin tentu saja memikul beban cukup berat mengingat pastinya santri dari daerah lain juga akan berjuang tak kalah hebatnya. 
Santri Nurul Amin turun pada beberapa cabang lomba baik olah raga maupun seni. Untuk olahraga, sebanyak 12 santri mengikuti cabang Pencak silat, Badminton, Tenis meja dan Atletik. sedangkan ntuk Katagori seni, 7 santri mengikuti cabang pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Inggris dan Cipta Puisi.
Sejak dilepas secara resmi pada hari Minggu (28/8) seluruh santri optimis bisa meraih prestasi terbaik.

Daftar santri Nurul Amin  yang mengikuti POSPEDA VII Kalimantan Selatan:
1. Cabang Olah Raga :
     - Pencak Silat : Gonbella, Alan Zikir Ramadhan, Jagat Sulthan, M. Tohir, Syafrudin Nugroho,      Reza Abdul Aziz, Yoga Pratama, Syafika Wanda Qur'ani dan Hanik Khalisah.
      - Bulu Tangkis Beregu Puti : Illiya Rahmi dan Dhea Annisa
      - Atletik (Estafet) : Abdul Halim Perdana
      - Tenis Meja Putri : Rahma Annisa
2. Cabang Seni :
     - Pidato Bahasa Arab : Ahmad Hasan dan Nurul Hidayah
     - Pidato Bahasa Inggris : M. Hasan Anshari dan Nurul Izza Mustaqim
     - Cipta Puisi     : M. Ainur Rifqi dan Evi .SB